Bisnis B2B maupun B2C kini sama-sama memerlukan pemasaran melalui ranah digital, dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan SEO. Seperti diketahui, SEO memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kredibilitas dan kepopuleran bisnis di ranah digital. Namun, ternyata penggunaan jasa SEO untuk B2B dan B2C memiliki perbedaan signifikan satu sama lainnya.
Meskipun pada penerapan SEO secara teknis akan memiliki banyak persamaan antara B2B maupun B2C, tetapi akan ada beberapa perbedaan prinsip mendasar di antara keduanya. Ingin tahu apa saja perbedaan jasa SEO untuk B2B dan B2C? Mari simak lebih lanjut di bawah ini!
Perbedaan Strategi karena Perbedaan Produk dan Layanan
Antara bisnis B2B dan B2C memiliki perbedaan jenis produk dan layanan. Biasanya, bisnis B2B memiliki produk atau layanan yang tidak berwujud dan dapat memberikan keuntungan atau membantu kinerja bisnis pelanggan Anda.
Tidak demikian dengan B2C yang merupakan singkatan dari business to customer, sehingga produk dan layanannya lebih mementingkan keuntungan bagi pengguna akhir produk. Umumnya produk B2C memiliki wujud yang dapat terlihat. Jadi, strategi yang digunakan tentu berbeda.
Perbedaan Tolok Ukur Keberhasilan SEO atau KPI
Dalam dunia bisnis terdapat istilah KPI atau Key Performance Indicator yang berarti cara untuk mengukur keberhasilan kinerja dari suatu aktivitas pemasaran. Jadi, dalam menentukan keberhasilan SEO dari B2B dan B2C cukup berbeda, tergantung dari tujuannya masing-masing.
Jika dalam bisnis dengan model B2B lebih mengedepankan jumlah leads, maka jasa SEO dapat dikatakan berhasil apabila mampu menghasilkan leads masuk melebihi angka yang ditentukan pada KPI. Jasa SEO pada bisnis B2B juga lebih mengedepankan awareness dari para visitor website yang mampu mengedukasi dan membuat penjualan dalam jangka waktu panjang.
Lalu, untuk bisnis dengan skema B2C biasanya lebih mengedepankan omset atau keuntungan yang masuk. Misalnya pada e-commerce, jasa SEO yang berhasil adalah yang mampu membuat visitor website melakukan pembelian impulsif setelah melihatnya. Jadi, jika keuntungan bisnis B2C mampu melampaui KPI yang ditentukan dari SEO, maka jasa SEO tersebut dapat dikatakan berhasil.
Proses Pemilihan Keyword
Salah satu bagian terpenting dari teknik SEO adalah proses pemilihan keyword. Misalnya dalam sektor B2B, keyword yang dipilih haruslah mampu menarik audiens pada bagian siklus yang berbeda-beda karena proses penjualan dalam sektor B2B lebih panjang dan kompleks. Hal ini berarti proses riset keyword harus bersifat informatif dan melibatkan pencarian transaksional.
Tidak demikian dengan keyword B2C, keyword sektor bisnis ini memang lebih menarik dan memiliki volume pencarian yang lebih tinggi. Namun, tetap saja pencariannya kompleks karena persaingannya cukup tinggi. Jadi, perusahaan yang berlatar sektor B2C perlu mencari keyword yang unik, tidak terlalu umum, namun tetap menarik dan meningkatkan traffic serta menghasilkan konversi.
Kesimpulannya, banyak sekali perbedaan dalam penerapan SEO antara bisnis sektor B2B dan B2C. Apalagi, SEO merupakan teknik yang terus berkembang dari tahun ke tahunnya. Perbedaan-perbedaan di atas dapat ikut berubah juga seiring dengan adanya pembaruan algoritma, perubahan perilaku pengguna, atau kehadiran platform baru.
Oleh karena itu, pelaku bisnis sektor B2B maupun B2C perlu terus-menerus memperbaiki strategi agar SEO-nya dapat bermanfaat dengan baik. Memang tidak mudah, namun pasti bisa dengan sedikit usaha. Akan tetapi, jika ingin cara yang mudah, ada kok jasa SEO untuk B2B dan B2C yang dapat menjanjikan hasil terbaik bagi bisnis Anda. Coba saja hubungi Tomato Digital, agensi yang menyediakan jasa SEO terbaik di Jakarta sekarang!